Setelah melakukan
penertiban atribut kampanye, pemerintah kota mataram mengerahkan seluruh
jajarannya untuk membersihkan stiker-stiker pilkada, sisa-sisa stiker tersebut
menempel di tiang listrik, telpon dan dinding di sepanjang jalan-jalan utama di
kota mataram.
Kegiatan ini diawali dengan apel pagi di halaman kantor
walikota pada pukul tujuh tiga puluh pagi, kemudian masing-masing perwakilan
skpd bergerak menuju lokasi kerja bakti masing-masing, diantaranya jalan
pejanggik, hos cokroaminoto, jalan langko, catur warga, bung karno dan jalan
bung hatta.
Tampak para peserta kerja bakti ini begitu antusias dalam
membersihkan stiker-stiker kampanye tersebut, namun sayangnya jumlah pegawai
pemkot yang berpartisipasi kali ini kalah jauh dari jumlah stiker yang menempel
dimana-mana.
Sementara itu para camat juga berpartisipasi dengan
mengerahkan lurah dan jajarannya untuk membersihkan stiker pilkada di
lingkungannya masing-masing.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yang terpikir oleh saya, adakah suatu ide kreatif yang bisa menyeimbangkan masalah ini. Dimana di satu sisi yang berkepentingan bisa berkampanye dengan stiker, tapi di sisi lain stiker-stiker tersebut bisa mudah dibersihkan setelah masa kampanye berlalu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar